Analisis Kelayakan Finansial Usaha Sapi Potong (Studi Kasus Pada Usaha Peternakan UD.”Hadi Putra” Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)

Indonesia merupakan salah satu negara yang kebutuhan gizinya tinggi terutama protein hewani. Produksi sapi potong di Indonesia saat ini masih dibawah standart. Produksi populasi tahun 2011 dibawah 14 juta ekor per tahun, seharusnya menurut Dirjen Peternakan harus 462 847 ton sekitar 18 juta ekor per tahun Usaha untuk produksi daging sapi di Indonesia masih sangat terbuka luas bagi industri peternakan sapi potong. UD.”Hadi Putra” merupakan peternakan yang bergerak dalam bidang penggemukan sapi potong sejak tahun 2001. UD.”Hadi Putra” ini berusaha untuk membantu memenuhi kebutuhan permintaan daging sapi di daerah lokal malang dan sekitarnya. Aspek kelayakan usaha sangat penting untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan. Pengambilan data dilakukan di peternakan sapi potong UD.”Hadi Putra” Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang pada tanggal 23 Maret sampai 23 April 2012. Tujuan penelitian adalah mengetahui keuntungan dan kelayakan usaha pada peternakan sapi potong ini menggunakan analisis finansial yang ditinjau dari Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP), Benevit – Cost Ratio (B/C Ratio) dan Break Even Point (BEP). Manfaat penelitian adalah sebagai salah satu bahan evaluasi dalam pelaksanaan usaha penggemukkan pada peternakan sapi potong dan pengolahan limbah untuk menghasilkan pupuk kompos, serta informasi lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan peternakan UD.”Hadi Putra” pada 3 tahun terakhir sebesar Rp. 225.601.663 per tahun, Rp. 477.739.891 per tahun ,Rp. 478.468.016 per tahun. Nilai NPV pada tahun 2009 sampai 2011 sebesar Rp.248.654.908, dan nilai B/C Ratio selama 3 tahun terakhir adalah sebesar 1,28 yang artinya perbandingan antara penerimaan yang artinya setiap Rp 1.000,00 yang diinvestasikan maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.280,00 atau mendapat untung sebesar Rp 280,00, nilai IRR mulai tahun 2009 sampai 2011 sebesar 14 %, modal akan kembali dalam jangka waktu 2 tahun 4 bulan 4 hari, nilai BEP yang paling efisien pada tahun 2011 yaitu Rp. 7.351.761,7 per ekor. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian di UD.”Hadi Putra” ini layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan berdasarkan kriteria sebagai berikut: jumlah ternak setiap tahunnya mengalami kenaikan, profit keuntungan yang selalu mengalami peningkatan, NPV usaha tersebut sebesar Rp.248.654.908 nilai ini lebih dari not tidak negativ artinya usaha ini layak untuk dilanjutkan menurut Net B/C Ratio sebesar 1,28, dari perhitungan IRR usaha sebesar 14%, nilai PBP modal akan kembali dalam jangka waktu 2 tahun 4 bulan 4 hari. Sran yang bisa disampaiakan yaitu untuk jumlah tenaga kerja seharusnya disesuaikan dengan jumlah ternak yang ada, perlu dilakukan penambahan tenaga kerja agar kegiatan proses pemeliharaan berjalan efektif